Menyikapi Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Ilmu Kalam

Zaini Maki, M.Pd

(Magister PAI STAI Sukabumi)

 

Pandemi Covid-19 masih menghantui Indonesia bahkan dunia. Keadaan seperti ini akan membawa dampak yang besar di berbagai sektor. Hampir seluruh sektor ikut terdampak, tidak hanya sektor kesehatan, sektor ekonomi dan pendidikan juga mengalami dampak yang serius dari virus Corona. Bagaimana kita sebagai umat Islam dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini yang terus mengancam keselamatan kita? Karena dalam realitanya sebagian dari kita masih meyakini bahwa virus Corona itu tidak benar-benar ada, itu hanya teori konspirasi pihak tertentu demi meraup keuntungan semata. Padahal yang sudah terinfeksi virus ini sudah ratus ribuan orang di Indonesia. Hal ini merupakan bukti bahwa virus Corona betul-betul ada dan sangat berbahaya.

Dalam tinjauan ilmu kalam, terdapat 3 kelompok besar dalam menyikapi pandemi Covid-19, yaitu:

  1. Jabariyah, aliran yang berkeyakinan sepenuhnya bahwa apa yang kita lakukan itu digerakkan oleh Allah, mereka hanya mengenal hakikat tanpa mengenal syariat. Tawakal diartikan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah tanpa adanya ikhtiar. Jadi, ketika ada wabah corona, kelompok ini tidak takut sama sekali, juga tidak khawatir karena mereka berkeyakinan bahwa hanya Allah yang mengatur ajal kita dan mengapa harus takut kepada corona. Karena Allah lah yang telah mengatur hidup kita, bukan corona. Sekilas aqidah mereka tidak salah tapi tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi dan para sahabat.
  2. Qadariyah, kelompok ini sangat kontras dengan paham Jabariyah. Mereka hanya mengenal syariat tidak mengenal hakikat. Jadi, segala yang kita lakukan itu tidak ada hubungannya dengan Allah, segala sesuatu diukur dengan logika. Do’a dalam perspektif mereka, tidak memiliki peran sama sekali alias tidak ada efeknya. Ketika ada virus corona mereka berkeyakinan penuh bahwa semuanya pasti dapat diatasi dengan usaha mereka sendiri dengan menjaga diri, meningkatkan kesehatan, berjaga jarak dan pasti ada obatnya. Segala usaha dilakukan tanpa berfikir bahwa wabah tersebut merupakan ujian dari Allah dan yang menurunkan wabah tersebut juga Allah. Mereka berkeyakinan bahwa jika berpikir secara logika itu benar, akan tetapi jika secara akidah sangat salah fatal. Karena tidak melibatkan Allah dalam usaha mereka.
  3. Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja). Kelompok inilah yang sesuai dengan aqidah yang diajarkan Nabi dan para sahabat yang bersandar kepada pemahaman Abu Hasan Al-Asyari dan Abu Musa Al Maturidi. Mereka adalah kelompok yang mengolaborasikan antara naqli (teks) dan aqli (akal), antara hakikat dan syariat. Pada hakikatnya, manusia ditentukan dan diatur oleh Allah tetapi melalui jalan syariat alias perantara. Tawakal kepada Allah bukan berarti sepenuhnya menyerahkan diri kita kepada-Nya tanpa ada usaha. Usaha disertai do’a adalah ciri khas kelompok Aswaja. Jadi, ketika menghadapi wabah corona, mereka menyikapinya dengan ikhtiar dan do’a.  Ikhtiar dengan waspada terhadap penyebaran virus dan melawannya dengan selalu menaati protokol kesehatan (prokes) dan gerakan 5 M, yaitu; 1) memakai masker, 2) mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, 3) menjaga jarak, 4) menjauhi kerumunan, dan 5) membatasi mobilitas dan interaksi sebagaimana anjuran pemerintah. Bahkan dalam Islam diajarkan ketika kita sakit, maka berusahalah untuk berobat, karena dalam hadisnya Nabi SAW bersabda: “setiap penyakit itu pasti ada obatnya” (HR. Muslim). Dengan demikian, virus Corona adalah sejenis virus yang tentunya ada obatnya, baik berupa vaksin atau yang lainnya. Syeikh Mufti Al-Azhar Mesir, Prof. Dr. Ahmad Thoyib, mengatakan ada 2 kaidah yang digunakan dalam menghadapi pandemi covid-19.

درء المفاسد مقدم على جلب المصالح

         “Menolak kemadharatan lebih diprioritaskan daripada mendatangkan kemaslahatan”

يزال الضرر الاكبر بالضرر الاصغر

        “Kemadharatan yg lebih besar dampaknya harus dihilangkan dengan kemadharatan yang lebih sedikit pengaruhnya”.

          Sikap yang kedua yang tepat untuk menghadapi wabah corona adalah dengan senjatanya orang mukmin, yaitu do’a. Karena wabah ini datang dari Allah maka semoga Allah menghilangkan wabah corona ini. Amiin

Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Aida
Aida
3 years ago

Aamiin
Mantabs kiyai

Aida
Aida
3 years ago

Aamiin aamiin

2
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top
Scroll to Top